Pendidik PAUD Tidak Lagi Dibedakan


JAKARTA, PAUD dan DIKMAS. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Baswedan, menegaskan agar pendidik anak usia dini terus mengembangkan kompetensi kualitas pendidik anak usia dini.
Hal tersebut disampaikan Menteri saat menghadiri acara Gebyar Kreativitas Finger Painting sekaligus memperingati ulang tahun Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia (HIMPAUDI) di Istana Anak-anak TMII, Jakarta Timur, Minggu (30/8). 

”Di keluarga, pendidiknya adalah bapak ibu. Tapi di luar rumah, pendidik mengambil peran tersebut. Pendidik memiliki peran penting dalam menentukan perjalanan masa depan anak. Karena itu, jika sekarang anak-anak mengerjakan finger painting, di setiap diri kita ada finger print (sidik jari) pendidik anak usia dini,” jelas Anies

Dalam kesempatan itu, Anies menegaskan bahwa pendidik bukan hanya untuk pendidikan formal saja, tapi juga mencakup pendidikan anak usia dini. ”Tadi saya sudah bicara pada pak Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan, bahwa kita ke depan ingin menyamakan aktivitas yang menyangkut guru. Antara guru SD maupun pendidik usia dini tidak bisa lagi dibedakan,” tegasnya.
”Undang-undangnya mungkin cakupannya terbatas. Kalau kita mengerjakan kurang dari 6 jam, itu salah. Jadi kita bisa mengerjakan lebih dari 6 jam,” tambahnya.

Dalam perjalanan 10 tahun HIMPAUDI, Anies memberikan apresiasi tinggi kepada para pendidik dan tenaga kependidikan anak usia dini yang telah bekerja dengan hati nurani serta ikhlas dalam mendidik anak-anak usia dini.

”Mari kita sama-sama jaga stamina fisik, stamina intelektual dan stamina moral. Hari ini, diperjalanan ke depan, HIMPAUDI bukan hanya memberikan finger printing, tapi memiliki finger print yang kuat bagi perjalanan masa depan anak-anak,” pungkasnya. (BGA)

0 Response to "Pendidik PAUD Tidak Lagi Dibedakan"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel