Sistematika Penyusunan Kurikulum PAUD
Sunday, 12 October 2014
Add Comment
Assalu'alaikum Wr. Wb.
Sistematika Penyusunan Kurikulum PAUD - Kurikulum KTSP PAUD 2013 yaitu kurikulum nasional yang dikembangkan, disusun dan dikelola oleh sebuah lembaga sesuai kebutuhan dan kultur lembaga tersebut. KTSP lembaga yang satu dengan lembaga yang lainnya itu dipastikan berbeda namun mempunyai inti yang sama.
Sistematika Penyusunan Kurikulum PAUD - Kurikulum KTSP PAUD 2013 yaitu kurikulum nasional yang dikembangkan, disusun dan dikelola oleh sebuah lembaga sesuai kebutuhan dan kultur lembaga tersebut. KTSP lembaga yang satu dengan lembaga yang lainnya itu dipastikan berbeda namun mempunyai inti yang sama.
Kurikulum disusun harus memperhatikan seluruh potensi anak
agar dapat berkembang optimal dengan memadukan seluruh aspek
pengembangan.
Kurikulum bukanlah harga mati pada pelaksanaan kegiatan main
dan pembelajaran. Kurikulum merupakan acuan minimal, dengan kata lain,
kurikulum dapat dikembangkan sesuai dengan situasi kondisi peserta didik,
waktu, dan daerah dimana kurikulum tersebut digunakan.
Kurikulum di lembaga pendidikan anak usia dini terdiri dari
dua kategori, yaitu kurikulum untuk pendidikan formal dan kurikulum untuk
pendidikan non formal. Kurikulum yang digunakan pun dirancang berbeda
sesuai usia anak yang dilayani.
PAUD formal saat ini menggunakan kurikulum 2004 yang sering
disebut dengan kurikulum berbasis kompetensi (KBK). Sedangkan PAUD
nonformal banyak menggunakan Menu Generik sebagai acuan pelaksanaan
pembelajaran atau pun kegiatan pengembangan lainnya.
Tata cara penyusunan KTSP PAUD 2013
Komponen-komponen yang termuat dalam KTSP mencakup dua
dokumen, yaitu :
Dokumen I dan Dokumen II
DOKUMEN I ( KTSP PAUD 2013 )
Dokumen I dalam KTSP terdiri dari empat BAB yaitu
Pendahuluan, Tujuan Pendidikan, Struktur dan Muatan Kurikulum, dan Kalender
Pendidikan.
BAB I PENDAHULUAN
Pendahuluan berisi penjabaran :
1. Latar Belakang (Dasar Pemikiran Penyusunan
KTSP)
Latar belakang merupakan penjabaran alasan pengembangan
kurikulum. Di sini dibahas dua hal sebagai pertimbangan mengapa sebuah
pengembangan kurikulum perlu ada, yaitu kenyataan yang ada di lapangan dan
harapan pengembang kurikulum.
Kenyataan berisi mengenai berbagai fakta yang menjelaskan
keadaan lapangan yang menuntut segera dikembangkannya sebuah kurikulum yang
sudah ada.
Harapan pengembang kurikulum, berisi berbagai hal yang
diharapakan jika kurikulum tersebut dikembangkan dari kurikulum yang sudah ada.
Harapan yang disusun memperhatikan kemampuan lembaga, dari segi SDM maupun SDA.
2. Analisis SWOT Kondisi Lembaga
Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats) perlu dilakukan untuk mengetahui berbagai faktor, baik pendukung maupun
penghambat jika sebuah kurikulum akan dikembangkan di
wilayah sekitar lembaga.
a) Strengths (Kekuatan)
Kekuatan merupakan unsur-unsur yang dapat dijadikan
pendukung bagi pengembangan kurikulum ini. Kekuatan dapat berupa material
muapun nonmaterial.
b) Weaknesses (Kelemahan)
Kelemahan merupakan faktor penghambat bagi pelaksanaan
pengembangan kurikulum. Faktor ini sama dengan faktor kekuatan, dapat bersifat
material dan imaterial.
c) Opportunities (Peluang)
Peluang merupakan kesempatan, celah, atau alternatif, yang
berarti bahwa unsur ini merupakan berbagai peluang dan alternatif bagi
pelaksanaan pengembangan kurikulum.
d) Threats (Ancaman)
Ancaman merupakan unsur yang dapat menggagalkan proses dan
pelaksanaan pengembangan kurikulum.
BAB II TUJUAN PENDIDIKAN
Tujuan Pendidikan berisi penjabaran :
1 Filosofi
Lembaga menentukan filosofi yang akan dijadikan acuan bagi
pengembangan kurikulum agar tidak melenceng dari falsafah bangsa dan kebutuhan
sekolah. Filosofi pengembangan kurikulum memperhatikan pada budaya
bangsa,perkembangan anak, keadaan wilayah, kemajuan jaman, dan kebutuhan
masyarakat akan pendidikan.
2 Visi Sekolah
Visi merupakan cita-cita utama sekolah yang dijabarkan dalam
kalimat. Visi ini tidak lebih dari satu kalimat. Beberapa lembaga menjadikan
visi ini sekaligus sebagai motto sekolah agar mudah diingat masyarakat.
3 Misi Sekolah
Misi merupakan penjabaran agar visi tercapai, atau lebih
singkatnya adalah cara mencapai visi. Hal ini memungkinkan bahwa misi dapat
lebih dari satu kalimat uraian.
4 Tujuan Sekolah
Tujuan sekolah terlahir dari misi yang ada dan merupakan
harapan terhadap lulusan yang dihasilkan. Cara yang dijabarkan dalam misi dapat
diuraikan menjadi tujuan.
5 Prinsip Pembelajaran
Prinsip pembelajaran perlu disusun agar pelaksanaan
kurikulum yang telah dikembangkan tetap pada jalurnya. Prinsip dapat disusun
dengan mengadopsi dari perkembangan anak, budaya dan adat istiadat daerah,
ataupun tuntutan perkembangan jaman.
6 Tata Tertib
Jika prinsip pembelajaran telah disusun, maka perlu ada tata
tertib pelaksanaan pembelajaran yang juga dimuat dalam pengembangan kurikulum
agar pelaksanaannya tidak melanggar karakteristik anak, budaya, dan filosofi
sekolah. Tata tertib diberlakukan pada sekolah, guru, dan orang tua sebagai
pengguna.
BAB III STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
Hal ini merupakan inti isi kurikulum, di dalamnya memuat
menu pembelajaran yang akan dijadikan acuan pembelajaran sepanjang tahun.
Struktur meliputi kurikulum inti dan kurikulum institusional atau muatan lokal
dan berisi alokasi waktu pada masing-masing aspek.
Isi kurikulum disusun dengan memperhatikan komponen anak,
pendidik, pembelajaran, asesmen, dan pengelolaan pembelajarannya itu
sendiri.
·
Anak memperhatikan sasaran layanan
usia di sekolah
·
Pendidik memperhatikan kompetensi
lulusan dan kualifikasi pendidikan
·
Pembelajaran memperhatikan
pengelompokkan usia
·
Asesmen dengan menyusun acuan
pemantauan perkembangan anak dalam pembelajaran
·
Pengelolaan pembelajaran berisi
satuan kegiatan dari tahunan hingga ke harian.
1 Bidang Pengembangan
Bidang pengembangan atau aspek perkembangan merupakan
perkembangan yang akan dilatihkan selama proses pembelajaran sesuai dengan usia
dan karakteristik anak.
Jika pengembangan kurkikulum mengacu pada kurikulum PAUD
formal, maka akan ada lima bidang pengembangan. Namun jika mengacu pada
kurikulum PAUD nonformal akan terdapat enam aspek perkembangaan.
2 Muatan Lokal
Muatan lokal merupakan isi kurikulum yang akan menjadi ciri
khas sebuah sekolah sesuai dengan kegiatan khas dari masyakarat sekitar.
3 Kegiatan Pengembangan Diri
Kegiatan pengembangan diri berupa kegiatan ekstrakurikuler
yang merupakan upaya pembentukan watak dan kepribadian anak melalui kegiatan
penyaluran minat, bakat, hobi, kepribadian, dan kreativitas.
4 Pengaturan Beban Mengajar
Pembagian alokasi waktu agar indikator dapat dikembangkan
dengan merata.
BAB IV KALENDER
PENDIDIKAN
Kalender berisi tentang pengaturan waktu pembelajaran selama
setahun yang disesuaikan pada kebutuhan daerah, peserta didik dan pemerintah
daerah maupun pusat.
Dalam kalender dijabarkan juga sistem pembelajaran yang
dianut, menggunakan triwulan, catur wulan, atau semester. Memuat juga waktu
pelaksanaan pembelajaran sehari-hari, dimulai jam berapa dan kapan berakhirnya.
DOKUMEN II ( KTSP PAUD 2013 )
Dokumen II KTSP berisi pengembangan silabus yang merupakan
perencanaan tahunan, semester/bulanan, mingguan, dan harian. Dokumen II berisi
inti pembelajaran yang akan dilaksanakan selama satu tahun ke depan.
Demikianlah cara penyusunan KTSP PAUD 2013 ini, untuk contoh dari KTSP yang sudah jadi Download Contoh Kurikulum PAUD/TK/RA Di sini
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
0 Response to "Sistematika Penyusunan Kurikulum PAUD"
Post a Comment