Merampingkan dan Merampungkan Kelembagaan PAUDNI
Tuesday, 24 March 2015
Add Comment
Di penghujung arahannya, kepada para peserta dan pendamping serta
undangan pembukaan Apresiasi PTK PUDNI Berprestasi 2014, M. Nuh mengatakan
beberapa hal yang harus segera diselesaikan terkait PAUDNI.
Pertama, adalah merampingkan dan merampungkan
urusan kelembagaan PAUDNI. Rasionalisasinya, jika kelembagaan PAUDNI sudah
tertata dengan baik maka konsekuensi yang harus dilakukan Kemdikbud
adalah memberikan Bantuan Operasional Pendidikan (BOP). Penguncuran BOP
dipandang perlu, lanjut M. Nuh lantaran pada jenjang formal pemerintah mampu
mengucurkan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk jenjang SD, SMP, SMA/K dan
mengucurkan Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri. BOP untuk lembaga
PAUDNI memang sudah mulai berjalan, tetapi jumlahnya masih sangat terbatas. M
.Nuh mendorong BOP untuk tahun depan dan tahun-tahun mendatang dinaikkan,
baik satuannya maupun penerimanya.
Kedua, yang harus diselesaikan Kemdikbud
terkait PAUDNI adalah harus segera dituntaskan persoalan-persoalan yang selama
ini menggelayuti PTK PAUDNI. “Ada dua hal yang penting terkait PTK PAUDNI,
pertama menyangkut kompetensi PTK dan kedua adalah menyangkut kesejahteraannya.
Keduanya terus kita dorong untuk mengalami peningkatan,” tegasnya.
Sementara itu, Dirjen PAUDNI, Hamid Muhammad
, Ph.D dalam arahannya menyampaikan bahwa Apresiasi PTK PAUDNI Berprestasi
merupakan wadah kegiatan bersifat kompetisi bagi PTK PAUDNI yang bertujuan
untuk memberi motivasi dan penghargaan bagi PTK PAUDNI yang melakukan inovasi,
terampil meningkatkan prestasi dalam memberikan layanan terbaik bagi
masyarakat. Ditegaskan pula bahwa Apresiasi PTK PAUDNI Berprestasi tingkat
nasional dilaksanakan melalui seleksi berjenjang, mulai tingkat kabupaten,
provinsi dan nasional.
Dijabarkan oleh Dirjen PAUDNI bahwa Apresiasi
PTK PAUDNI Berprestasi diikuti oleh 510 peserta lomba dari 34 provinsi yang
tersebar di 15 jenis lomba. Selain itu, tiap kontingen juga didampingi oleh
satu orang pendamping resmi dan beberapa pendamping tidak resmi dan
penggembira. Sedangkan tim juri yang diterjunkan sebanyak 37 orang berasal dari
unsur akademisi, praktisi dan dari unsur Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Dalam sambutannya, Dirjen PAUDNI juga
melaporkan terkait perkembangan PAUDNI. Bahwa hingga tahun 2014 jumlah lembaga
PAUDNI sudah mencapai 209.198 lembaga terbagi menjadi 74.000 lembaga formal dan
101.000 lembaga nonformal. Dari jumlah lembaga PAUDNI tersebut terdiri dari
PKBM sebanyak 9.000, TBM sebanyak 7.000, Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP)
sebanyak 18.000. “Jumlah lembaga PAUDNI setara dengan lembaga pendidikan
formal,” kata Hamid.
Selanjutnya, Hamid juga mengatakan bahwa dari
sekian banyak jumlah lembaga PAUDNI tersebut terdapat kurang lebih 273.519
orang pendidik dan tenaga kependidikan. Terdiri dari Guru TK sebanyak 267.565
orang, Guru PAUD nonformal sebanyak 300.000 orang, tutor sebanyak 147.000
orang, PTK kursus dan pelatihan sebanyak 38.000 orang, Pamong Belajar sebanyak
3.476 orang, dan penilik sebanyak 7.400 orang. “Selanjutnya, kami sampaikan
pula bahwa hingga tahun ini terdapat sebanyak 82.531 orang PTK PAUDNI yang
sudah menerima tunjangan profesi. Ini patut kita syukuri dan kita akan terus
berjuang melakukan yang terbaik untuk PAUDNI,” Hamid menandaskan.
0 Response to "Merampingkan dan Merampungkan Kelembagaan PAUDNI"
Post a Comment