Download Kartu Baca Abjad dengan Gambar Menarik untuk Anak PAUD

Download Kartu Baca Abjad dengan Gambar Menarik untuk Anak PAUD - File Kartu Baca Abjad dengan Gambar Menarik ini kami bagikan secara cuma-cuma/gratis bisa sobat gunakan dalam mengajar Anak Usia Dini di Lembaga masing-masing.

Kartu Baca Abjad ini sangat sederhana sekali sehingga mudah untuk digunakan, dan Kartu Baca Abjad ini disajikan dalam bahasa inggris, sebenarnya Kartu Baca Abjad bisa sobat buat sendiri dan ingat ini adalah sebagai bahan referensi saja.

Sebenarnya Kartu Baca Abjad ini adalah salah satu metode pembelajaran yang bisa kita gunakan tetapi kita tidak bisa memaksa anak untuk membaca. Sebelum pada Pokok Pembahasan tentang Download Kartu Baca Abjad dengan Gambar Menarik untuk Anak PAUD, kami akan menerangkan sedikit Metode Belajar Membaca yang bersumber dari Blog Kartu Baca Flash Card.

1. Mengajar

Mengeja adalah suatu cara lama yang sering dipakai orang tua atau pengajar untuk mengajarkan membaca. Caranya dengan memperkenalkan abjad satu persatu terlebih dulu dan menghafalkan bunyinya. 

Langkah selanjutnya adalah menghafalkan bunyi rangkaian abjad/huruf menjadi sebuah suku kata. Mula-mula rangkaian dua huruf, tiga huruf, empat huruf hingga anak mampu membaca secara keseluruhan. 

Kelemahan metode ini adalah anak-anak balita sulit merangkaikan bunyi huruf yang satu dengan yang lain. Mengapa b ditambah a jadi ba (dan bukan bea). Kelemahan berikutnya adalah setelah anak menguasai rangkaian suku kata, anak akan kesulitan kembali untuk menghilangkan proses pengejaan sehingga agak menghambat kemampuan mereka untuk membaca dengan normal. Seperti pada kata baju, mereka akan mengeja, bea “ba”, jeu “ju”, baju. 

Metode tersebut sangat mungkin diperlukan proses tambahan untuk menghilangkan kebiasaan “bea” dan “jeu” ini.

2. Membaca dengan Gambar

Gambar-gambar memang sangat menarik. Terlebih gambar yang berwarnawarni, tentu anak-anak sangat menyukainya. Mengajar membaca dengan gambar sangat baik terutama untuk memberikan pengalaman pra membaca pada anak. Cara ini bermanfaat untuk memberikan pengertian kepada anak bahwa sebuah tulisan itu ada maknanya. Bahwa hurufhuruf yang dirangkai dapat membentuk sebuah kata yang memiliki arti. 

Namun, mengajar dengan bantuan gambar memiliki beberapa kelemahan, yaitu, sulit menyiapkan alat peraga gambar dengan tulisan yang stabil/terstandar, kemudian anak-anak cenderung memperhatikan gambar daripada tulisannya. Misalkan kita mengajarkan tentang gambar sebuah surat kabar. Tertulis di bawah gambar itu “surat kabar”. Bisa jadi di lain kesempatan ketika kita bertanya kembali, dengan gambar yang sama, dengan tulisan yang sama –“surat kabar”, ini bacanya apa, mereka akan menjawab “koran”. Karena bisa saja mereka sempat memperoleh informasi pula bahwa yang seperti itu dapat pula disebut “koran”. Disini terlihat bahwa anak cenderung membaca gambar bukan membaca abjad.

3. Membaca “Keseluruhan” baru “Bagian” 

Cara ini mengacu pada teori Gestalt, yaitu teori yang mengemukakan bahwa seseorang biasanya memandang segala sesuatu secara keseluruhan terlebih dahulu, baru memperhatikan bagianbagian serta detailnya.

Caranya dengan memperkenalkan kalimat lengkap terlebih dahulu, baru kemudian dipilahpilah bagiannya menjadi sebuah kata, dari kata ini dipilah lagi menjadi suku kata, dari suku kata dipilah menjadi beberapa huruf. 

Misalnya: 
ini nana
ini nana
i ni na na
ini
nana

Cara ini terbukti efektif untuk usia SD. Namun, dalam percobaan pada anak balita tidak memberikan hasil yang sama. Mereka mudah putus asa karena terasa sulit bahkan melakukan blocking (diam, mogok baca).

4. Metode Kartu Kata

Kartu-kartu kata dibuat dari kertas putih yang ditempeli huruf-huruf berukuran raksasa sebesar 10×10 cm per huruf dengan kertas emas sehingga membentuk kata yang “dekat” dengan anak. Kartu ini berulang kali ditunjukkan pada anak disertai bunyi bacaannya. Bila anak telah dapat membaca 1 set kartu kata, maka dilanjutkan dengan 1 set yang lain dengan ukuran agak lebih kecil, demikian seterusnya hingga anak dapat membaca huruf yang normal. Metode ini biasa dikenal metode Glenn Doman.

Diperlukan ketelatenan dan kesabaran yang luar biasa jika kita ingin memakai metode ini. Baik dari segi waktu peragaan, dana, dan pembuatan alat peraga. Metode ini pula cenderung membuat anak “menghafal kata” bukan “membaca kata”. Misal pada tahap awal dengan mudah anak menirukan sebuah kata, misalkan “qonita” bila ditunjukkan kartu kata “qonita” dan dengan mudah menirukan kata “ibu” bila ditunjukkan kartu kata “ibu”. Namun, meskipun dapat membaca qonita dan ibu, adalah sangat sulit bila anak harus membaca kata “buta” tanpa diajar, yang sebetulnya merupakan bagian dari kata “ibu” dan “qonita”.

Namun seperti metode membaca dengan gambar metode ini juga sangat baik untuk memberikan pengalaman pra membaca pada anak.

5. Metode Membaca Suku Kata

Metode membaca dengan suku kata mirip dengan metode IQRA. Membaca huruf latin dengan lebih dulu menggabungkan huruf konsonan dan vokal. Sehingga membentuk suku kata yang berbunyi. Misal ba, kita langsung memperkenalkan sebagai ba. Tidak dieja terlebih dahulu. Maka, untuk anak yang belum mengenal nama masing-masing abjad disarankan tidak perlu menghafalkan nama-nama alfabet, az, terlebih dahulu. Jadi langsung dikenalkan ketika huruf konsonan dan kapital sudah dirangkaikan (berbentuk suku kata).

Misal: 
a ba
a ba ba a
ba ba ba ba

Pilih metode belajar membaca yang sesuai dengan kesukaan dan kemampuan Anak. Jangan paksakan metode tertentu kepada anak karena akan berdampak buruk terhadap perkembangan anak sendiri.

Silahkan Sobat Download Kartu Baca Abjad dengan Gambar Menarik untuk Anak PAUD di bawah ini :



Cukup sekian dan terimakasih artikel yang bisa kami bagikan tentang Download Kartu Baca Abjad dengan Gambar Menarik untuk Anak PAUD, mudah-mudahan bermanfaat dan jangan lupa berikan komentarnya. Terimakasih

0 Response to "Download Kartu Baca Abjad dengan Gambar Menarik untuk Anak PAUD"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel